Senja tak pernah menyapa Fajar

Ketika pertama kali kau menyapaku. Aku berjanji untuk kedepannya tidak akan menaruh perasaan apapun kepadamu. Hari terus berganti mengapa kau berani menyentuh hati yang sedang kacau ini. Dari awal setelah patah hati, sedikit trauma untuk memulai kembali. Overthinking about LDR (Long Distance Relationshit *eh Relationship). Kau selalu berusaha meracuni pikiranku. Ketika perasanku rapuh. Kini ku mulai menghianati hatiku sendiri. Mengingkari janjiku sendiri. Pertahananku kurang, sangat lemah. Entah mengapa kau terlihat berbeda dengan yang lainnya. You really understand me like nobody else. You listen to my stories without judging me. Kau menjadi canduku saat ini. But why ? perlahan setelah aku mulai membuka hati ini kau malah berbeda kau bukan kau lagi kau bukan kau yang pertama kali aku kenal. Aku tidak tau apa yang membuatmu berbeda atau mungkin aku yang salah mengartikan sikapmu kepadaku selama ini. Perbedaan mendasar membuat kita semakin ada jarak. Layaknya kau menunggu datangnya malam ketika ku sedang menanti fajar. Seperti musim dingin yang mengharapkan panas. Aku mencoba untuk mengerti dan nemahamimu tapi entahlah aku tidak menemukan jawabannya. Aku tidak tau perjuangan ini akan bertahan sampai kapan. Belum punya keberanian untuk mengakhirinya. Karna ku tak ingin ada penyesalan dalam diriku.

Memperjuangkan sesuatu itu manusiawi tapi kita juga harus berani harus bijaksana untuk tau batasnya di antara kita mengusahakan sesuatu sama kita memaksakan seasuatu. Segala sesuatu yang di paksakan itu ujung ujungnya pasti ga baik.

Begitulah hidup
Ada yang berjuang untuk bertahan
Ada juga yang berjuang untuk di abaikan
Tidak ada yang salah dengan perjuangan
Hanya saja kamu salah memperjuangkan seseorang.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rindu

Teruntuk kamu